Alkohol dan Janin

http://www.infohamilonline.com/wp-content/uploads/2010/08/himdari_alkohol-300x275.jpg 

Apakah kebiasan ibu hamil mengonsumsi minuman beralkohol berdampak pada janin? Ya, tahun 1986 seorang dokter asal Perancis, P.Lemoine menemukan hubungan kelainan yang diderita 127 balita selama hamil, disebut Fetal Alkohol Syndrome (FAS).

Pakar kesehatan mengimbau agar perempuan menghentikan konsumsi alkohol selama kehamilan. Anjuran ini didasarkan pada temuan studi yang mengungkap bahwa minum berlebih sangat membahayakan perkembangan janin.

Saat hamil, bayi Anda tumbuh di dalam Anda. Makanan dan minuman yang Anda konsumsi mempengaruhi bayi Anda. Mengonsumsi alkohol bisa mengganggu pertumbuhan bayi seperti gangguan fisik dan tingkah laku yang permanen.

Jenis apa saja yang bisa mengganggu? Semua minuman yang mengandung alkohol, termasuk bir, anggur, atau jenis minuman keras lainnya bisa mengganggu bayi. Segelas anggur, sekaleng bir, dan minuman campuran mempunyai kadar alkohol yang hampir sama.

Bagaimana dengan minum berlebih sekali-sekali? Orang yang minum berlebih pada Jumat atau Sabtu malam, seperti diuraikan di situs womanfitness.com, menimbulkan efek yang hampir sama seriusnya dengan mereka yang minum teratur setiap hari.

Perempuan yang terus minum setelah menyadari kehamilan, khususnya dalam jumlah besar, termasuk minum hingga mabuk, bisa meningkatkan risiko kematian janin.

Alkohol pada makanan, apakah berbahaya?

Sejauh ini yang diteliti hanya minuman berakhol. Belum ada penelitian terhadap alkohol di makanan. Belum ada kesepakatan di kalangan ahli tentang jumlah alkohol yang aman dikonsumsi ibu hamil. Ada yang menyatakan aman bila hanya minum sesekali, ada juga yang sama sekali melarang. Yang menyatakan aman misalnya Dr.Jaquez Moritz, Direktur Departemen Kebidanan dan Kandungan di RS Mount Sinai New York,menyebutkan 14-15% ibu hamil di AS minum alkohol sekali seminggu. Asal tidak setiap hari, menurutnya tidak mempengaruhi janin.


Sementara itu, Steven Gans, MD, dalam artikel “If You’re Drinking, Your Baby Is Too,” ia meyakini setetes alkohol yang diminum ibu hamil tetap menyebabkan risiko cacat janin. Persatuan Dokter kandungan AS juga tegas menyatakan ibu hamil dilarang minum alkohol meski setetes, alias harus zero point. 

Pengaruh Buruk Alkohol Bagi Janin
 Daftar Pengaruh Buruk Alkohol Bagi Janin
PAKAR kesehatan mengimbau agar perempuan menghentikan konsumsi alkohol selama kehamilan. Anjuran ini didasarkan pada temuan studi yang mengungkap bahwa minum berlebih sangat membahayakan perkembangan janin.

Saat hamil, bayi Anda tumbuh di dalam Anda. Makanan dan minuman yang Anda konsumsi mempengaruhi bayi Anda. Mengonsumsi alkohol bisa mengganggu pertumbuhan bayi seperti gangguan fisik dan tingkah laku yang permanen.

Jenis apa saja yang bisa mengganggu? Semua minuman yang mengandung alkohol, termasuk bir, anggur, atau jenis minuman keras lainnya bisa mengganggu bayi. Segelas anggur, sekaleng bir, dan minuman campuran mempunyai kadar alkohol yang hampir sama.

Bagaimana dengan minum berlebih sekali-sekali? Orang yang minum berlebih pada Jumat atau Sabtu malam, seperti diuraikan di situs womanfitness.com, menimbulkan efek yang hampir sama seriusnya dengan mereka yang minum teratur setiap hari.

Perempuan yang terus minum setelah menyadari kehamilan, khususnya dalam jumlah besar, termasuk minum hingga mabuk, bisa meningkatkan risiko kematian janin.

Minum berlebih hingga mabuk bisa menyebabkan berbagai gangguan, seperti: 
  • Gangguan perkembangan saraf
  • Penurunan IQ verbal
  • Memicu kecenderungan perilaku suka melanggar pada anak, gangguan belajar dan penurunan performa akdemik
Selain itu, gangguan paling berat yang dipicu oleh alkohol adalah fetal alcohol syndrome (FAS). FAS adalah pola cacat fisik dan mental yang berkembang pada beberapa bayi yang belum lahir karena ibu mereka terlalu banyak minum alkohol selama kehamilan.

Menurut Missouri Department of Mental Health, berikut daftar gangguan yang bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol selama kehamilan: 
  • Ukuran dan berat badan rendah
  • Gangguan perkembangan
  • Cacat tulang rusuk dan tulang dada
  • Tulang belakang melengkung dan dislokasi pinggul
  • Jari kaki atau tangan bengkok, berselaput atau tidak lengkap
  • Keterbatasan gerak persendian
  • Ukuran kepala kecil
  • Kelainan wajah
  • Munculnya selaput kulit antara mata dan pangkal hidung
  • Kelopak mata turun
  • Mata rabun
  • Mata susah bergerak ke arah yang sama
  • Hidung agak naik
  • Tulang hidung cekung
  • Tidak ada alur antara hidung dan bibir atas
  • Bibir atas tipis
  • Pembukaan di langit-langit mulut
  • Rahang kecil
  • Bentuk telinga tidak normal
  • Kelainan pada organ
  • Cacat jantung
  • Cacat alat kelamin
  • Cacat ginjal dan saluran kencing
  • Cacat sistem saraf pusat
  • Otak kecil
  • Susunan sel-sel otak dan jaringan penghubung yang tidak sempurna
  • Keterbelakangan mental
  • Gangguan belajar
  • Tingkat konsentrasi rendah
  • Hiperaktif di masa anak-anak
  • Koordinasi tubuh, tangan, dan jari yang buruk (IK/OL-08)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar